MAKALAH
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
DISUSUN OLEH :
RESTU ANGGARA PRATAMA JUFRAN
F 551 15 053
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
Untuk makalah lengkapnya silahkan lihat disini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan
merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam proses menghadapi alternatif
yang dipilih. Pada masa ini pengambilan suatu keputusan sudah tidak lagi hanya
dengan akal manusia. Keterbatasan manusia dalam berpikir untuk memecahkan suatu
permasalahan kini dapat dibantu dengan suatu sistem komputer yang telah
diciptakan oleh manusia itu sendiri. Perkembangan Teknologi Informasi telah
memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat.
Penggunaan komputer telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun
penyajian informasi, menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai
pendukung pengambil keputusan. Sebuah teknologi sistem komputer disebut sistem
pendukung keputusan atau yang disingkat SPK. SPK merupakan suatu sistem
berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang
tidak terstruktur, yaitu pencarian solusi yang melibatkan intuisi manusia dalam
membuat keputusan yang tepat sasaran dan betul – betul berguna bagi organisasi. Dengan pemanfaatan
yang tepat, SPK akan sangat berguna untuk pencarian solusi terbaik. Sistem ini
mempunyai banyak kelebihan, namun kekurangan-kekurangan juga tetap dimiliki
oleh sistem ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah diatas, dapat ditentukan permasalahan yang akan dibahas,
yaitu :
1. Apakah
pengertian sistem pendukung keputusan itu ?
2. Apakah
tujuan dan fungsi sistem pendukung keputusan ?
3. Apa
saja jenis – jenis sistem pendukung keputusan ?
4. Bagaimana
pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan ?
1.3
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penulisan makalah, yaitu :
1. Untuk
mengetahui tentang pengertian sistem pendukung keputusan.
2. Untuk
mengetahui tentang tujuan sistem pendukung keputusan.
3. Untuk
mengetahui tentang jenis-jenis sistem pendukung keputusan.
4. Dapat
mengambil keputusan yang tepat dari suatu permasalahan.
Untuk makalah lengkapnya silahkan lihat disini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut
Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem
yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk
permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Sedangkan
menurut Wikipedia Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems
disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk
sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat
juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah
sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak
terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam
situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban,
2001).
Sprague
dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
Sistem
yang berbasis komputer.
1. Dipergunakan
untuk membantu para pengambil keputusan.
2. Untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual.
3. Melalui
cara simulasi yang interaktif.
4. Dimana
data dan model analisis sebaai komponen utama.
Jadi sistem pendukung
keputusan adalah sistem yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan
dengan baik.
2.2 Tujuan dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan
Secara
global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan
alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga
dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan
demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan
biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang
Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian
penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas
dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Tujuan dari Sistem
Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
1. Membantu
manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan
dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan
fungsi manajer.
3. Meningkatkan
efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan
efisiensinya.
4. Kecepatan
komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan
banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan
produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para
pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok
dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang
berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf
pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan.
Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang
menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
6. Dukungan
kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai
contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa
dievaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari
para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan
dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil
langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan
komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks,
memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh
secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan
yang lebih baik.
7. Berdaya
saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan
menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan
tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk,
dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah
mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan,
serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan
yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan
yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.
8. Mengatasi
keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon (1977),
otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan
informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi
dengan cara yang bebas dari kesalahan.
2.3 Jenis – Jenis Sistem Pendukung Keputusan
1. Berdasarkan
tingkatan teknologi :
a. Sistem
pendukung keputusan spesifik, dengan karakteristik tertentu.
Contoh
: SPK untuk penentuan harga satuan barang.
b. Pembangkit
SPK, software khusus yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK.
Contoh
: Memudahkan SPK Spesifik.
c. Perlengkapan
SPK, software dan hardware yang mendukung pembangunan SPK Spesifik dan
Pembangkit SPK.
Contoh
: Microsoft Visual Studio.
2. Berdasarkan
tingkat dukungannya :
a. Retrieve
Information Elements
Inilah
dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni berupa akses selektif
terhadap informasi.
b. Analyze
Entire File
Dalam
tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis file
secara lengkap.
c. Prepare
Reports from Multiple Files
Dukungan
seperti ini cenderung dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan
banyak aktivitas dalam satu momen tertentu.
d. Estimate
Decision Consequences
Dalam
tahapan ini, manajer dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan
yang mungkin diambil.
e. Propose
Decision
Dukungan
di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan bisa
disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan.
f. Make
Decision
Ini
adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan
memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk
dijalankan.
2.4 Contoh
Kasus Sistem Pendukung Keputusan dan Penyelesaiannya
Saat
sekarang merupakan zaman mobile dimana pekerjaan yang dilakukan serba berbasis
mobile, begitupun juga dengan proses pembelian dan penjualan barang. Namun
karena banyaknya kasus penipuan online, sehingga masyarakat akan bingung dalam
memilih olshop yang terpercaya.
Solusi :
Jadi
jika terjadi hal seperti ini maka solusi yang pertama dilakukan ialah
menentukan kriteria – kriterianya misalnya :
a. Memiliki
komentar produk yang baik dari para pembeli yang telah menerima barang pesanan.
b. Memiliki
banyak followers.
c. Barang
yang dijual sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
d. Foto
bagus dan jernih.
e. Respon
penjual
f.
Kecepatan pengiriman
Setelah menentukan kriteria – kriteria
selanjutnya kriteria tersebut diurutkan mulai dari yang paling penting hingga
tidak terlalu penting. Dari kriteria – kriteria tersebut dapat diputuskan mana
olshop yang bagus dan terpercaya maupun olshop yang kurang terpercaya bahkan
dapat dikategorikan sebagai penipuan.
Semua
perguruan tinggi selalu berupaya meningkatkan mutu atau kualitas internal
secara berkelanjutan sebagai strategi institusi untuk dapat bersaing dengan
perguruan tinggi lain. Institusi sendiri menyadari bahwa untuk memperoleh
tujuan pendidikan dan mempertahankan mutu pendidikan serta menghasilkan output yang
baik memerlukan komitmen, strategi dan metode yang tepat dalam proses pencapaianya.
Salah satu cara untuk meningkatkan mutu dari suatu perguruan tinggi adalah dengan menyeleksi tenaga pengajar atau
dosen, karena kualitas dosen akan sangat menentukan tinggi rendahnya kualitas
suatu perguran tinggi.
Solusi :
Jadi
hal pertama yang dilakukan ialah mentukan kriteria, misalnya kriteria yang
digunakan untuk proses seleksi adalah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Nilai TPA
(Tes Potensi Akademik), Nilai TOEFL (Test
Of English as a Foreign Language), Umur, dan Pengalaman mengajar. Untuk
menjalankan proses penilaian dan meminimumkan kendala tersebut maka diperlukan
sistem pendukung keputusan (SPK) guna meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan serta mengurangi subyektivitas dalam proses pengambilan keputusan.
SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk
mengevaluasi suatu peluang.
Produk
Unggulan Daerah (PUD) adalah produk unggulan daerah yang memiliki ciri khas dan
keunikan yang tidak dimiliki daerah lain serta berdaya saing handal dan dapat
memberikan peluang kesempatan kerja kepada masyarakat lokal. Produk unggulan
daerah juga berorientasi ramah lingkungan dan berorientasi pada pasar baik
lokal maupun nasional dan regional.
Pengembangan produk unggulan dan pemberdayaan sebagai potensi ekonomi
daerah pada era otonomi adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah dilaksanakan,
hal tersebut disebabkan karena pengembangan PUD terkait erat dengan kemauan
politik atau kebijakan dari Pemerintah Daerah.
Solusi :
Untuk
menetapkan produk unggulan daerah ada kriteria tertentu, sistem penskala-an
terhadap variabel kriteria unggulan. Sistem penskla-an tiap variabel ini
didasarkan pada nilai interval masing-masing kelompok (sub sektor) dengan
kisaran nilai dari 1 sampai 6. Sementara untuk data yang bukan berupa angka,
penskla-an dilakukan dengan sistem strata. Masing-masing kriteria (variabel)
memiliki bobot yang berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat sumbangan kriteria
terhadap produk unggulan. Seperti pada pada tabel dibawah :
Dewasa ini banyak merek
laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna
menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan
anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat,
salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik
pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop.
Solusi :
Adapun solusi yang dapat diambil ialah :
Menentukan
jenis-jenis kriteria pemilihan laptop. Dalam hal ini, kriteria-kriteria yang
dibutuhkan dalam pemilihan laptop adalah harga, ukuran layar, processor, memori (kapasitas dan type), harddisc, accessories (Bluetooth dan webcam). Menentukan ranking setiap alternatif pada setiap kriteria
dinilai dengan 1 sampai 5. Sehingga dapat ditentukan keputusan yang tepat.
Indonesia
merupakan Negara yang padat penduduk, namun belum memiliki lapangan pekerjaan
yang cukup untuk peningkatan taraf hidup penduduk. Hal ini mendorong banyak
penduduk yang menjadi tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Namun tenaga kerja
Indonesia yang layak untuk dipekerjakan di luar negeri harus memiliki kriteria
khusus, yaitu: usia, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman
kerja. Kriteria-kriteria tersebut menjadi acuan dalam proses penyeleksian
kelayakan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Solusi :
Dalam
permasalahan ini, proses penyeleksian calon TKI ini membutuhkan beberapa
kriteria, terdapat 4 kriteria yang digunakan usia, pendidikan, psikotes, dan pengalaman
kerja. Kriteria-kriteria ini dipilih berdasarkan kriteria yang memang telah
digunakan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga. Aktor calon
TKI menyerahkan berkas yang dibutuhkan dalam penyeleksian lalu aktor staf
bagian penempatan login agar dapat berinteraksi dengan sistem untuk memasukkan
data calon TKI, nilai kriteria, melakukan penyeleksian, dan membuat laporan
hasil penyeleksian.
Untuk makalah lengkapnya silahkan lihat disini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pendukung
keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel dalam perusahaan.
Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada
proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai
pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis
komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi
terstruktur. Keterbatasan sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa
menyelesaikan masalah berdasarkan program yang ditanamkan, tidak dengan hal
yang tak terduga seperti manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk makalah lengkapnya silahkan lihat disini 😃
0 Comments